Minggu, 20 April 2014

Hanya

Hanya matamu yang bisa mengenalkanku pada cinta.
Hanya nafasmu pemompa peparuku.
Hanya suaramu, harmoni yang bisa menidurkan segala kecewa.
Hanya wangi tubuhmu, aroma kesukaan yang membuat indera penciumanku selalu menunggu.
Hanya senyumanmulah yang setara berkilo-kilo gula.
Hanya karena senyummu melebar, jantungku pun bisa ikut berdebar. Hanya tawamu pemasok bahagiaku.
Hanya air matamu, pabrik air mataku.
Hanya gerak-gerikmu, hal antik yang paling mengusik. 
Hanya jemarimulah borgol terhangat yang membuat pergelangan tanganku rela dipenjara selamanya.
Hanya berada di sebelahmulah posisi ternyamanku.
Hanya melukai hatimu, pekerjaan yang paling dibenci hati.
Hanya sapa darimu yang mengusir musim dingin di ujung bibirku. 
Hanya namamu definisi dari rasa paling teristimewa di seantero semesta, cinta.
Hanya diammu yang memberisikkan hatiku, meneriakkan tanya, dan melahirkan rindu.
Hanya tempat dimana kakimu berpijak, rinduku yang beranakpinak segera mengajak kaki ikut bergerak.
Hanya kamu peracik pola pikirku, untuk selalu memikirkan namamu.
Hanya kamu yang kurasa pantas jadi pendampingku kelak, meski kadang kelihatannya aku mengelak.
Hanya lipatan jemarimu yang selalu kutunggu, membayangkan namaku ikut tersebut dalam doamu.
Hanya saat bertemu denganmu, aku rela berlomba dengan waktu sambil mengatur irama nafas yang beradu.
Ya, hanya denganmu koleksi rasa bisa semudah ini berformula jadi kata. Aku tak mau nama yang lainnya untuk melengkapiku menjadi kita. Aku tak mau sesiapa selain kamu yang kuberi asupan cinta.
Aku tak mau meneggak “tidak” dari mulutmu, karena kupastikan “iya”-mu akan membawa kita ke stasiun bahagia.
Senyum kita adalah racikan termanis yang dihadiahi oleh Pencipta.
Semoga Ia suka dengan senyuman bahagia kita, dan dengan segera menyautkan doa lalu menyatukan kita.
Padaku terisi semua himpunan cerita tentang satu nama.
Padaku tak ada lagi kata selain kamu.
Kuharap begitupun denganmu.Sehingga kosa kata kamu dan aku berformula menjadi kita.

0 komentar: