Rabu, 20 Februari 2013

My pray

“Untukmu yang letih, bisikkanlah ini … Tuhanku yang amat aku cintai,
lihatlah wajahku yang letih ini …
yang telah berupaya menuruti tuntunanMu
untuk bekerja keras dalam kejujuran,
untuk kebaikan hidupku dan kebahagiaan keluargaku,
tapi …
yang belum dihargai dengan baik oleh sesamaku …
Aku yang dicari saat aku tak ada,
tapi yang diabaikan saat aku ada,
yang diperintah tanpa mengukur kekuatanku,
yang dimarahi tanpa perduli hatiku pun bisa sakit,
yang disebut namaku hanya dalam kemarahan,
yang dihargai seperti aku lebih murah dari perabot rumah mereka.
Tapi itu semua bukan salahMu.
Ini pasti karena aku belum cukup memampukan diriku.
Besok, aku akan mencoba lebih berani lagi,
berupaya lebih bertenaga lagi,
dan bertahan lebih sabar lagi.
Besok, aku akan memperpanjang setiap menitku
dengan doa dan kerja keras,
akan kuperindah setiap menitku dengan kesyukuran,
dan akan kujadikan setiap menitku bernilai,
karena aku khawatir waktuku akan habis
sebelum aku sepenuhnya mampu membahagiakan
ibu dan ayahku, kekasih hatiku, anak-anakku,
dan mereka yang kucintai dan yang mencintaiku.
Tuhan … biarkanlah aku menangis sebentar,
dan jika nanti aku terlelap dalam isakku,
lepaskanlah letih dari ototku,
bersihkanlah pikiranku dari bebannya,
usirlah momok dari hatiku,
dan haluskanlah jalan nafasku.
Tuhan, sayangilah aku, selamatkan dan
sejahterakankah kekasih kecilMu yang letih ini.
Aamiin”


Hosted on Photoserver.ws