Senin, 27 Juni 2011

aku sakau karenamu

Setiap harinya, aku selalu menunggu ponselku berdering. Aku menatap handphoneku tanpa alasan yang pasti, asalkan melihat namanya tertera dalam layar ponselku, itulah yang kuartikan bahagia. Karena pada akhirnya dia meluangkan beberapa menit dari 24 jam yang dia miliki hanya untuk mengabariku bahwa dia sudah sudah sampai rumah, bahwa dia akan beranjak tidur. Rasanya, aku ingin menangis kala itu, tapi tangisku tertahan ditenggorokan , dan itu sakit, aku tak suka menahan sakit.

Rindu, tentu saja aku merasakan hal itu. Parahnya, aku tak pernah menemukan obat penenang dari candu yang kadang membuatku tidak nafsu makan itu. Rindu itu kadang merusak sel-sel otak dan merusak laju kerja hatiku, aku bahkan tak ingin melakukan apapun selain hanya membaca sms-smsnya dan melihat-lihat senyum manis dari benda kotak tak bernafas bernama foto itu. Zoom in! Zoom out! Aku memperlakukan foto itu layaknya obat rindu yang kurasa pasti akan menyembuhkan ku dari candu rindu. Kutahu dia takkan pernah memperlakukan fotoku seperti yang kulakukan pada fotonya,

Sayang, seandainya kau tahu bagaimana rasanya rindu. Seandainya kau tahu seberapa lama aku menunggumu dan kau hanya muncul sekejap untuk menancapkan rindu itu ke dalam akar yang lebih kuat. Seandainya kau tahu perjuanganku untuk menahan rindu itu agar tidak terlalu menganggu aktivitasku.

Aku rindu pertemuan dan percakapan awal kita. Aku rindu saat kau bilang I LOVE U,SAAT KAU MENYATAKAN JANJI2MU. Aku rindu tawamu bahkan pekikan mesra dari pita suaramu.


Sayang, aku sakau akan hadirmu . Aku lupa caranya bernafas jika aku kehilanganmu. Bisakah untuk beberapa jam saja kau tinggalkan rumahmu? Datanglah dan aku tak akan menahanmu, kau boleh pulang kapanpun kau mau karena kutahu keluargamu menunggu dengan penuh pengharapan di rumah . Datanglah, Sayang, supaya kau rasakan juga bahwa rindu itu menyiksa!

#DearYou yang selalu membuatku menunggu, yang selalu membuatku melamun sepanjang waktu...



Hosted on Photoserver.ws

0 komentar: